Kata Virtue berasal dari Bahasa Latin yaitu Virtus yang berarti Power atau Capacity danVirtus yang diterjemahkan dari Bahasa Greek; Arete yang berarti hebat (excelent). Virtue ethics
berasal dari pemikiran Aristoteles yang mencoba membuat konsep mengenai
kehidupan yang baik. Menurutnya, tujuan kehidupan adalah kebahagiaan. Kebahagiaan
versi Aristoteles adalah kegiatan jiwa. Bukan kegiatan fisik sebagaimana konsep
kebahagiaan hedonisme, kita akan mencapai kebahagiaan dengan kehidupan yang
penuh kebijakan, kehidupan yang mengikuti alasan. Virtue adalah
karakter jiwa yang terwujud dalam tindakan tindakan sukarela (yaitu tindakan
yang dipilih secara sadar dan sengaja). Kita akan menjadi orang baik jika
secara teratur melakukan tindakan kebijakan. Tapi, selain
itu, menurut Aristoteles, dibutuhkan pula pendidikan etika untuk mengetahui
tindakan-tindakan yang baik.
Virtue
ethics
ini
berfokus
kepada karakter moral dari pengambilan keputusan, bukan konsekuensi dari
keputusan (utilitarianisme) untuk motifasi dari pengambilan keputusan
(deontologi). Teori ini mengambil pendekatan yang lebih holistik untuk memahami
perilaku beretika dari manusia. Teori ini menerima bahwa banyak aspek dari kepribadian
kita.
Setiap dari kita memiliki keragaman karakter yang berkembang sejalan dengan
kematangan emosional dan etika. Setelah terbentuk, ciri-ciri karakter akan
stabil.
Dengan
berfokus
pada manusia secara utuh, teori ini terhindar dari pandangan
yang
salah
antara utilitarianisme dan deontologi. Keunggulan dari virtue ethics adalah
teori ini mengambil pandangan yang lebih luas dalam memahami pengambilan yang
dimiliki beragam ciri-ciri karakter.
Dua
permasalahan
utama dari virtue ethics, menurut Brooks dan Dunn(2012) adalah menentukan
virtues apa yang harus dimiliki seorang sesuai dengan jabatan dan tugasnya, dan
bagaimana virtues ditunjukan ditempat kerja.
Sebuah
virtue
yang menjadi kunci dalam bisnis adalah integritas, yang meliputi kejujuran dan
ketulusan. Untuk sebuah perusahaan artinya konsisten dengan prinsip-prinsip
perusahaan. Permasalahan dari virtue ethics adalah sulit untuk membuat daftar
yang lengkap mengenai virtue dan ada kemungkinan virtue tergantung kepada
situasi tertentu.
Latar Belakang Aristoteles
Aristoteles yang
mendapat julukan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384
SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari
Makedonia. Pada usia 17 tahun,
Aristoteles menjadi
murid Plato. Lalu menjadi guru
di Akademi Plato
di Athena
selama 20 tahun.
Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah
Plato meninggal, dan menjadi guru
bagi Alexander
dari Makedonia. Saat
Alexander berkuasa pada tahun 336
SM, ia kembali ke
Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari
Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang
diberi nama Lyceum,
yang dipimpinnya sampai tahun 323
SM.
Perubahan politik seiring jatuhnya
Alexander menjadikan dirinya harus meninggalkan Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana yang
dulu dialami
Socrates. Aristoteles
meninggal tak lama
setelah pengungsian tersebut.
Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang
otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau
"the master of those who know".
Contoh Teori Keutamaan dalam Bidang Akuntansi
Akuntan sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Akuntan juga harus jujur disetiap pekerjaannya dan dia harus menguntungkan orang lain seperti dalam teori keutamaan ini yang mengutamakan perilaku beretika. Jadi, Akuntan harus membuat laporan keuangan yang sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut tanpa melebih-lebihkan earnings dan mengurang-ngurangi utang. Informasi dalam laporan keuangan yang disajikan oleh Akuntan harus bebas dari kesalahan material dan disajikan secara tulus dan jujur.
Komentar
Posting Komentar